Dibalik Bulan Muharam
Agama islam muncul pada abad ketujuh, dan setelah berkembang ke seantero jazirah Arab orang-orang yang baru masuk Islam masih mewarisi pengaruh mitologi arab pra-islam maupun mitologi pra-yahudi dan mitologi pra Kristen dalam memahami ajaran Al-Quran maupun hadist Nabi Muhammad. Dengan demikian banyak ajaran Islam yg dipahami dg cara mistik atau menurut keyakinan agama sebelum memeluk Islam.
Mitos yg masih melekat dan sulit untuk dihilangkan itu antara lain mitos tangan Fatimah yg digunakan untuk menetralkan pengaruh dari Mata Iblis, walaupun penggunaanx dilarang dalam Islam, karena kegunaanx seperti jimat dan itu takhayul. Diantara para muslim awam terhadap Al-Quran dan Hadist, berbagai ayat dalam Al-Quran seperti An-nas,Al falaq terkadang diucapkan sebagai mantra atau agar mendapar sesuatu yg diharapkan seperti kemudahan mencari rizki, perlindungan, dsb. Padahal Islam mengajrkan Do’a sebagai landasan usaha manusia dan bacaan ayat Al-Quran itu dijadikan pengantarnya. Contoh lain, isro’ dan mi’raj sebagai peristiwa penting yang ada dalam Al-Quran dan hanya dikisahkan secara umum , dipahami secara mistis. Penggambarannya melebihi dari isi Al-Quran itu sendiri bahkan bisa bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri.
Syariat Islam adalah ajaran islam yang membicarakan amal manusia baik sebagai makhluk ciptaan Allah maupun hamba Allah. Allah bersabda “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar- syi’ar Allah , dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram” [QS Al-Maidah(5):2]
Jadi wajar aja klau qta prnah ngejudge kyak gtu. Tpai, stlah qta mbaca artikel diatas shrusx qta bisa menghilangkan gambaran-gambaran seperti diatas dan tidak mengulangix lagi. Kembali lagi ke bulan muharram, dulu ktax bulan Muharam merupakan penanda berakhirnya musim panas, coz saat dilakukan penanggalal bertepatan dengan musim panas pada bulan September.
Selain itu, bulan muharam merupakan bulan keberkatan dan rahmat karena bermula dari bulan inilah berlakunx segala kejadian alam ini. Menurut riwayat ternyata di bulan muharam terjadi kejadian-kejadian bersejarah yang berkaitan dengan kisah-kisah para nabi. Kejadian-kejadian itu antara lain :
- Nabi idris diangkat ke langit
- Bahtera Nabi Nuh berlabuh setelah peristiwa banjir
- Nabi Ibrahim dilahirkan, diangkat menjadi rasul, dan diselamtkan dari api
- Nabi Ya’qub dikembalikan penglihatannya
- Nabi Yusuf dikeluarkan dari penjara
- Nabi Musa diselamatkan dari kejaran fir’aun dengan melintasi laut merah yang terbelah
- Nabi Daud diterima taubatmya oleh Allah
- Kembalinya anugerah kerajaan Nabi Sulaiman
- Nabi Ayyub diuji dengan penyakit yg kemudian disembuhkan
- Nabi Yunus keluar dari perut ikan
- Nabi Isa diangkat ke langit
Bulan Muharam juga merupakan satu-satunya bulan yang teristimewa selain karena banyak peristiwa bersejarah yang berlaku pada bulan ini, ganjaran pahala yang besar akan diberikan kepada siapa saja yang beribadah pada bulan ini sebagai satu hadist.
“Sesiapa yang berpuasa pada hari Asyura (10 Muharam), maka Allah akan memberi kepadanya pahala sepuluh ribu malaikat dan juga akan diberi pahala sepuluh ribu orang berhaji dan berumrah dan sepuluh ribu orang mati syahid. Dan sesiapa yang mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, maka Allah menaikkan dengan tiap anak rambut satu derajat. Sesiapa yang berbuka puasa pada semua umat Muhammad SAW dan mengenyangkan perut mereka”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan berpuasa. Para sahabat berkata : “Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu diagungkan oleh Yahudi” Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Di tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada tanggal 9”, tetapi sebelum dating tahun depan Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam telah wafat.” [HR Muslim, Abu Daud]
Tentu kita tidak akan melewatkan kesempatan demi kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk mencari kebaikan sebanyak- banyaknya dari bulan Muharam ini, termasuk kepedulian social kita kepada anak yatim hendaknya bukan hanya pada bulan muharam saja kita peduli pada mereka, dibulan – bulan berikutnya selayaknya kita tetap peduli menyantuni anak0anak yang tak mampu, karena apalah artinya kita mengagung-agungkan bulan Muharam sebagai bulan yatim tapi ketika Muharam habis, kita tidak mempedulikan dan bersikap acuh serta seolah – olah tutup telinga terhadap mereka.
No comments